Bila kiatab-kitab Allah yang diturunkan pada para nabi-nabi dan menjadi missi kenabian para Rasul-Rasul Allah adalah untuk manusia tidak beribadah, tidak meperhambakan diri, tidak memeprbudak diri melainkan hanya kepada Allah, Rabb semesta alam, maka berikut ini dinukilkan paparan Andrew C. Hitchcock secara time line yang menunjukkan bahwa Bank Dunia beroperasi untuk perbudakan bangsa-bangsa untuk menjadikan manusia lain sebagai budak manusia, sebagaimana ditulisnya dalam The History of Money Changers.
Pada tahun 1930, The Bank for International Settlements (BIS) didirikan oleh
Charles G. Dawes (agen Rothschild dan Wakil Presiden di bawah Presiden Calvin
Coolidge dari 1925-1929), Owen D. Young (agen Rothschild, pendiri RCA dan
Pimpinan General Electric dari 1922 sampai 1939), dan Hjalmar Schacht dari
Jerman (Presiden Bank Sentral Jerman/Reichsbank).
BIS disebut
oleh para bankir sebagai “bank sentralnya bank-bank sentral.” Sementara IMF dan
Bank Dunia berhubungan dengan pemerintah-pemerintah, BIS hanya berurusan dengan
bank-bank sentral. Semua pertemuannya diselenggarakan secara rahasia dan
melibatkan para bankir terkemuka dari bank-bank sentral seluruh dunia. Sebagai
contoh Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve terdahulu, Alan Greenspan, pergi ke
markas besar BIS di Basel, Switzerland,
sepuluh kali dalam setahun untuk pertemuan-pertemuan pribadi ini.
BIS juga
mempunyai status sebagai penguasa dan kebal dari kendali Pemerintah. Daftar
kekebalan itu secara ringkas tercatat di bawah ini:
1.
Kekebalan diplomatik
untuk orang-orang dan apa yang mereka bawa (yaitu kantong-kantong diplomatik).
2.
Tak ada pajak
atas transaksi-transaksi apapun, termasuk gaji yang dibayarkan kepada karyawan.
3.
Kekebalan
sekelas Kedutaan Besar untuk semua bangunan dan/atau kantor-kantor yang
dioperasikan oleh BIS di seluruh dunia termasuk Negeri China dan Mexico.
4.
Kegiatannya
tidak diawasi atau diketahui oleh pejabat negara yang manapun, mereka tidak diaudit
5.
Bebas dari pembatasan-pembatasan imigrasi.
6.
Bebas untuk melakukan
seluruh komunikasi dari jenis apapun dalam bentuk sandi.
7.
Bebas dari
setiap yurisdiksi hukum, mereka bahkan mempunyai polisi mereka sendiri.
Dewan direktur BIS yang sekarang,
hanya sebanyak lima yang dipilih dan sisanya bersifat permanen, adalah:
·
Nout H E M
Wellink, Amsterdam (Chairman of the Board of Directors).
·
Hans Tietmeyer,
Frankfurt am Main (Vice-Chairman)
·
Axel Weber,
Frankfurt am Main
·
Vincenzo
Desario, Rome
·
Antonio Fazio,
Rome
·
David Dodge,
Ottawa
·
Toshihiko
Fukui, Tokyo
·
Timothy F
Geithner, New York
·
Alan Greenspan,
Washington
·
Lord George,
London
·
Herve Hannoun,
Paris
·
Christian
Noyer, Paris
·
Lars Heikensten,
Stockholm
·
Mervyn King, London
·
Guy Quaden,
Brussels
·
Jean-Pierre
Roth, Zurich
·
Alfons Vicomte
Verplaetse, Brussels
Professor dari Universitas Georgetown
dan sejarawan, Carroll Quigley, berkomentar atas pendirian bank sentral ini di
dalam bukunya yang terbit tahun 1975, Tragedy and Hope, sebagai berikut,
“Para penguasa kapitalisme keuangan mempunyai sebuah rencana yang
berjangkauan luas, tidak kurang dari menciptakan suatu sistem pengendalian
keuangan dunia di tangan swasta yang mampu mendominasi sistem politik tiap negara
dan ekonomi dunia secara keseluruhan. Sistem ini dirancang untuk dikendalikan
secara feodalis oleh bank-bank sentral dunia yang bertindak dengan persetujuan
bersama, melalui kesepakatan-kesepakatan rahasia yang dicapai dalam pertemuan
dan konferensi yang sering diselenggarakan. Puncak dari sistem itu adalah Bank
For International Settlements di Basel, Switzerland (*), sebuah bank swasta
yang dimiliki dan dikendalikan oleh bank bank sentral kelas dunia yang mereka
sendiri adalah perusahaan-perusahaan swasta.”
Masing-masing
bank sentral berupaya mendominasi pemerintannya melalui kemampuannya untuk
rnengendalikan pinjaman, memanipulasi pertukaran uang, mempengaruhi tingkat
kegiatan ekonomi didalam negeri, dan mempengaruhi politisi-politisi yang
kooperatif dengan hadiah-hadiah ekonomis dalam dunia bisnis".
(*) Tempat berlangsungnya
Kongres Zionis Dunia yang pertama, yang diketuai oleh Theodor Herzl di tahun
1897.
Sejumlah kecil
senator Amerika Serikat yang dipimpin oleh Henry Cabot Lodge, berjuang untuk
menjauhkan Amerika Serikat dari Bank for International Settlements. Akan
tetapi, meskipun Amerika Serikat menolak Bank Sentral Dunia ini, Federal
Reserve masih mengirim para anggotanya untuk mengambil bagian dalam
pertemuan-pertemuannya di Switzerland sampai 1994 ketika Amerika Serikat “secara
resmi” diseret ke dalamnya.
Pada tahun 1934, dalam edisi 20 Juni-nya, majalah New Britain yang terbit
di London memberitakan suatu pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Inggris
terdahulu David Lloyd George bahwa,
“Inggris adalah budak dari suatu blok keuangan internasional.”
Juga di dalam artikel itu terdapat kata-kata
berikut yang ditulis oleh Lord Bryce.
“Demokrasi tidak lagi memiliki musuh yang lebih
gigih, tersembunyi dan membahayakan dari pada penguasa keuangan. Pertanyaan-pertanyaan mengenai Bank of
England, tindakan-tindakan dan tujuan-tujuannya, tidak diizinkan oleh Pimpinan
Dewan (House of Commons).”
Louis T.McFadden, anggota Kongres dari Pertai Republik dan ketua Komite
Perbankan dan Mata Uang DPR dari 1920 sampai 1931, menyatakan,
“Melalui the Fed (sebutan Federal Reserve) rakyat sekarang
kehilangan hak-hak mereka yang dijamin oleh konstitusi……. kebaikan umum menuntut
kita untuk memeriksa tindakan pemerintah terhadap publik dan melihat
kejahatan-kejahatan macam apa yang telah ia lakukan menyangkut kesejahteraan
publik. Rakyat Amerika Serikat sekarang ini sedang mengalami penindasan yang
sangat menyakitkan. Segala upaya telah dilakukan oleh the Fed untuk menyembunyikan kekuasaannya, akan tetapi yang sebenarnya
terjadi adalah the Fed telah merebut kekuasaan Pemerintah... Penggarongan
Amerika Serikat oleh the Fed itu adalah kejahatan terbesar dalam sejarah
…..Raja mana yang pernah merampok rakyat sampai seluas dan sedahsyat yang dilakukan
the Fed terhadap kita., adalah suatu hal yang sangat merendahkan martabat bagi
bangsa besar ini untuk membiarkan masa depannya diarahkan oleh sebuah dewan
pemerintah yang berwatak khianat, yang bertindak atas dasar persetujuan rahasia
dengan lintah darat internasional. Ketika the Fed disahkan, rakyat Amerika
Serikat tidak menangkap kesan bahwa sebuah sistem dunia sedang disiapkan di
sini ...sebuah negara super yang dikendalikan oleh bankir-bankir internasional, dan industriawan-industriawan internasional
yang bertindak bersama-sama untuk memperbudak dunia untuk kesenangan mereka sendiri.”
Pada tahun 1935, semua emas yang
berada di tangan warga negara Amerika akhirnya dimasukkan ke perbendaharaan di
bawah perintah penyitaan Presiden Roosevelt tahun 1933 dengan harga $20.66 per ounce. Tanpa penjelasan, harga resmi
emas itu kemudian dinaikkan menjadi $35 per ons. Satu-satunya petunjuk untuk
memahami kenaikan harga ini adalah bahwa hanya orang asing yang bisa menjual
emas mereka dengan harga baru yang lebih tinggi itu. Di manakah harga emas dunia
ditentukan? Sejak 1919, di dalam ruang yang sama dari bank swasta N. M.
Rothschild & Sons di London, pada jam 11: 00 pagi, secara hari per hari.
Oleh Karena itu
Warburg dan teman-teman bankirnya yang menukar uang mereka ke dalam emas pada
harga $20.66 sebelum peristiwa keruntuhan pasar modal dan mengirimkannya ke
London, sekarang bisa mengirim kembali dan menjualnya kepada Pemerintah Amerika
Serikat dengan harga baru yang lebih tinggi. Kaum pedagang uang mempunyai suatu
kaidah hukum,
“Siapa yang
mempunyai emas,dialah yang membuat
aturan.”
Presiden
Roosevelt memerintahkan pembangunan sebuah tempat penyimpanan baru untuk
menyimpan emas batangan dalam jumlah sangat besar yang disita secara tidak sah
oleh pemerintah Amerika Serikat. Tempat penyimpanan itu berada di Fort Knox.
Pada tahun 1936, tanggal 3 Oktober, anggota
Kongres Louis McFadden, Ketua Komite Perbankan dan Mata Uang DPR dari 1920
hingga 1931, diracun sampai mati. Ini adalah usaha pembunuhan yang ketiga atas
dirinya, sebelumnya ia pernah diracun dan ditembak.
Selama
bertahun-tahun ia telah berusaha untuk membubarkan Federal Reserve, dan
sebagaimana anda telah membaca sejauh ini, ia telah melontarkan
pernyataan-pernyataan yang mengungkap rahasia kejahatan Federal Reserve. Ia
telah diperingatkan untk mengundurkan diri, tetapi patriot besar Amerika ini
mengutamakan rakyat yang ia wakili dari pada dirinya sendiri, seperti yang
semestinya dilakukan oleh pejabat yang dipilih, dan sebagai akibatnya ia
dibunuh oleh para bankir.
Pada tahun 1941, Sir Josiah Stamp, direktur Bank of England sepanjang tahun 1928-1941,
membuat pernyataan berikut mengenai perbankan,
”Sistem perbankan modern menciptakan uang
dari ketiadaan (out of nothing). Proses itu adalah barangkali bagian paling menakjubkan
dan permainan sulap yang pernah ditemukan orang. Ide perbankan itu disusun
dalam ketidakadilan dan dilahirkan dalam dosa. Bankir-bankir memiliki bumi ini.
Jika anda mengambil harta benda mereka, tetapi membiarkan mereka memiliki
kekuasaan untuk menciptakan uang, maka hanya dengan menggerakkan
pena mereka akan menciptakan uang cukup untuk membeli
kekayaan itu .kembali...
Ambillah kekuasaan yang besar itu dari mereka dan semua kekayaan yang
besar seperti yang saya miliki akan lenyap, dan memang seharusnya ia lenyap,
karena dengan begitu dunia ini akan menjadi tempat tinggal yang lebih baik dan lebih
membahagiakan. Tetapi jika anda ingin terus menjadi budak para bankir dan
membayar ongkos perbudakan anda sendiri, maka biarkanlah para bankir itu terus
menciptakan uang dan mengendalikan kredit.”
Pada tahun 1944, pendapatan Amerika
Serikat berkisar pada 183 milyar dolar, namun 103 milyar dolar dibelanjakan
untuk Perang Dunia II. Ini adalah tiga puluh kali lipat dari tingkat belanja
selama Perang Dunia I, Sebenarnya, 55% dari jumlah ongkos peperangan Sekutu
diambil dari wajib pajak Amerika.
Di Bretton Woods,
New Hampshire, rencana
pendirian Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (pada awalnya dinamakan
Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan atau IBRD nama “Bank
Dunia” baru benar-benar dipakai pada 1975) disetujui dengan keikutsertaan Amerika
Serikat secara penuh.
Para arsitek
utama dari sistem Bretton Woods, dan karenanya MF, adalah Harry Dexter White
dan John Maynard Keynes. Yang menarik, Harry Dexter White yang meninggal dalam 1946,
dikenali sebagai mata-mata Soviet dengan nama sandi “Jurist” pada 16 Oktober
1950, dalam sebuah memo FBI. Juga, John Maynard Keynes adalah seorang warga
negara Inggris.
Apa yang pada
dasarnya dilakukan dua lembaga ini, adalah pengulangan pada tingkat dunia apa
yang dihasilkan oleh National Banking Act tahun 1864 dan Federal Reserve Act tahun
1913 di Amerika Serikat. Mereka menciptakan sebuah kartel perbankan terdiri dari
bank-bank sentral terkemuka di dunia yang dimiliki secara pribadi, yang secara
berangsur-angsur meraih kekuasaan untuk
mendiktekan kebijakan-kebijakan kredit kepada bank-bank dari semua negara
Dengan cara
yang sama Federal Reserve Act memberi hak mencipta mata uang nasional yang baru
dinamakan Federal Reserve Notes, IMF telah diberi otoritas untuk mengeluarkan
suatu mata uang dunia disebut ” Special Drawing Rights,” atau SDR. Setelah itu
negara-negara anggota dipaksa membuat uang mereka dapat ditukarkan sepenuhnya
dengan SDR.
IMF itu
dikendalikan oleh dewan gubernurnya, yang terdiri kalau bukan dari para pemimpin
berbagai bank sentral ya para menteri keuangan yang didominasi oleh bank- ank sentralnya.
Juga, kekuatan suara dalam IMF memberi Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris
(Federal Reserve dan Bank of England), kendali efektif terhadapnya.
Pada tahun 1945, “Liga Bangsa Bangsa” yang kedua, sekarang diberi nama
“Perserikatan Bangsa Bangsa,” disetujui. Perang Dunia II ciptaan para bankir
sekarang membuahkan hasil sebagai akibat dari kelelahan fisik, emosional, dan
mental yang diderita dunia setelah terjadinya Perang Dunia seri kedua ini.
Cetak biru untuk Pemerintahan Dunia ini akan segera mempunyai sistem pengadilan
internasionalnya sendiri juga.
Pada tahun 1946, Bank of England dinasionalisasi, yang mungkin tampak pada pandangan pertama sebagai sebuah langkah yang berjangkauan luas, tetapi sebenarnya
hanya membuat sedikit perbedaan dalam praktek. Ya, negara memang memperoleh semua
saham dalam Bank of England, dimana saham-saham itu sekarang dimiliki
Departemen Keuangan dan disimpan dalam sebuah trust oleh Pengacara Departemen
Keuangan.
Akan tetapi,
pemerintah tidak punya uang untuk membayar saham-saham [pemilik swasta yang
80%] tersebut [yang sudah berkembang sejak 1694], maka sebagai ganti menerima uang untuk saham-saham
mereka, para pemegang saham swasta itu diberi saham-saham pemerintah (stocks). Meski
negara sekarang menerima keuntungan dari operasi bank, ini dikompensasi oleh
fakta bahwa pemerintah sekarang harus membayar bunga atas saham-saham baru
(stocks) yang telah ia keluarkan untuk membayar saham-saham (shares) swasta
itu.
Oleh karena
itu, meski Bank of England kini milik pemerintah, faktanya adalah bahwa suplai
uang Inggris sekali lagi hampir seluruhnya berada di tangan swasta, dengan 97%
darinya berupa pinjaman berbunga dari satu jenis atau lainnya, yang diciptakan
oleh bank komersial swasta.
Walhasil, bank
itu sebagian besar dikendalikan dan dijalankan oleh mereka dari dunia perbankan
komersial dan ekonomi konvensional. Para anggota Dewan Direkturnya, yang menetapkan
kebijakan dan mengatur fungsi-fungsinya, diambil hampir seluruhnya dari
lingkungan bank, asuransi, ahli ekonomi dan perusahaan besar.
Meski Bank of
England disebut bank sentral, sekarang pada dasarnya merupakan sebuah badan
pengatur yang mendukung dan mengatur sistem yang ada. la kadang-kadang dikenal
sebagai “pemberi pinjaman alternatif terakhir,” mengingat salah satu fungsinya
sebagai banknya para bankir adalah untuk mendukung setiap bank atau lembaga
keuangan yang mendapat kesulitan dan mengalami kekurangan pada aset lancarnya.
Yang menarik,
dalam keadaan ini, ia tidak berkewajiban untuk menyingkapkan rincian dari
langkah-langkah besar yang diambilnya, dengan alasan untuk menghindari krisis kepercayaan
Pada tahun 1950, setiap bangsa yang terlibat dalam Perang Dunia II hutangnya meningkat
berkali lipat. Antara 1940 dan 1950, hutang pemerintah federal Amerika Serikat
naik dari 43 milyar dolar menjadi 257 milyar dolar, suatu peningkatan sebesar
598%. Selama periode yang sama hutang Jepang meningkat sebesar 1.348 %, hutang
Prancis meningkat sebesar 583%, dan hutang Kanada meningkat sebesar 417%.
Tampil di
hadapan Senat pada tanggal 7 Februari, James Paul Warburg menyatakan,
“Kita akan mempunyai Pemerintahan Dunia, suka atau tidak suka.
Satu-satunya persoalan adalah apakah Pemerintahan Dunia itu akan dicapai dengan
penaklukan atau persetujuan.”
Pernyataan ini muncul
ketika para bankir sentral mulai melaksanakan
rencana mereka untuk mewujudkan pemerintahan global yang mulai
dengan rencana tiga langkah untuk
memusatkan sistem ekonomi dari seluruh dunia. Langkah-langkah itu adalah
:
1.
Dominasi bank
sentral atas ekonomi nasional di seluruh dunia.
2.
Memusatkan
ekonomi regional melalui negara super seperti Uni Eropa, dan kesepakatan dagang
regional seperti NAFTA.
Memusatkan
Ekonomi Dunia melalui satu Bank Sentral Dunia, satu mata uang dunia, dan
mengakhiri kemerdekaan nasional melalui penghapusan semua tarif oleh
perjanjian-perjanjian seperti GATT
Pada tahun 1997, kurang dari dua bulan
sebelum Tony Blair berkuasa di Inggris, sebuah masukan lain yang menarik dapat
ditemukan di HANSARD, 5 Maret 1997, volume 578, No. 68, kolom 1869-1871, di mana
Earl of Caithness membuat pernyataan yang terekam,
“Pemerintah yang akan datang harus menangani persoalan bangsa
dengan penuh kegagahan dan keberanian, menerima tanggung jawab mereka untuk
mengendalikan suplai uang dan berpindah dari
sistem moneter kita yang berbasis hutang. Duhai, akankah mereka
bersedia? Jika mereka tidak bersedia, sistem moneter kita akan menghancurkan
kita dan warisan menyedihkan yang telah kita tinggalkan kepada anak-anak kita
akan menjadi sebuah bencana.”
Pada 6 Mei, hanya empat hari setelah
pemilihan Tony Blair sebagai Perdana Menteri, Menteri Keuangannya, Gordon
Brown, mengumumkan ia akan memberi Bank of England kemerdekaan penuh dari
kendali politis.
Dalam bukunya
yang terbit tahun 1997, Grand Chessboard, Zbigniew Brzezinski
mengungkapkan bahwa Jerman adalah pemegang saham paling besar di dalam Bank
Dunia. Ketika anda ingat bankir-bankir keturunan Rothschild dikatakan memiliki
Jerman, “secara keseluruhan“, pada akhir perang Duni I, tidaklah sulit untuk
melihat siapa yang mengendalikan Bank Dunia sekarang.
Pada tahun 2001, Profesor Joseph Stiglitz, mantan Chief Economist Bank Dunia, dan
mantan Pimpinan Dewan Penasehat Ekonomi Presiden Clinton, membuka suara di
depan publik tentang “Strategi Empat Langkah Bank Dunia”, yang dirancang untuk memperbudak bangsa-bangsa di bawah kaki para
bankir. Saya ringkaskan empat hal itu di bawah ini,
Langkah Satu :
Privatisasi.
Sebenarnya ini
merupakan kesempatan di mana para pemimpin nasional ditawari komisi 10 % yang
akan disetor ke rekening rahasia mereka di bank..Swiss sebagai imbalan kesediaan
mereka mengurangi harga jual aset-aset nasional beberapa milyar dolar.
Penyuapan dan kebusukan, murni dan sederhana.
Langkah Dua :
Liberalisasi Pasar Modal.
Ini adalah
pencabutan setiap hukum yang mengenakan pajak atas uang yang keluar dari perbatasan negara. Stiglitz menyebut
ini siklus “uang panas”. Pada awalnya uang tunai masuk dari luar negeri untuk
spekulasi di real estate dan mata uang, lalu ketika ekonomi di negeri tersebut
mulai tampak menjanjikan, kekayaan dari luar ini seketika ditarik keluar lagi,
menyebabkan ekonomi negeri itu roboh.
Bangsa tersebut
lalu memerlukan bantuan IMF dan IMF menyediakannya dengan pura-pura memberi
resep jalan keluar bahwa mereka mesti menaikkan tingkat bunga antara 30% hingga
80%. Hal ini terjadi di Indonesia dan Brazil, juga di negara-negara Asia dan
Amerika Latin lainnya. Tingkat bunga yang lebih tinggi ini tentu saja
memiskinkan suatu negeri, menghancurkan nilai properti, menyerang dan merusak produksi
industri dan membuat kering perbendaharaan nasional.
Langkah Tiga :
Penetapan Harga Sesuai Tuntutan Pasar.
Inilah aturan
yang menuntut harga makanan, air dan gas rumah tangga dinaikkan yang dapat
diduga akan mengakibatkan kerusuhan sosial pada masing-masing bangsa, sekarang
lebih dikenal sebagai “Kerusuhan IMF.” Kekacauan-kekacauan ini menyebabkan pelarian modal dan kebangkrutan
pemerintah. Ini bermanfaat bagi perusahaan asing karena aset-aset bangsa
tersebut yang masih tersisa dapat dibeli dengan harga yang serendah-rendahnya.
Langkah Empat :
Perdagangan Bebas.
Inilah
kesempatan bagi perusahaan internasional
untuk masuk dengan tiba-tiba ke Asia, Amerika Latin dan Afrika, sementara pada
waktu yang sama Eropa dan Amerika memasang barikade pada pasar-pasar mereka
sendiri untuk menahan masuknya produk pertanian dunia ketiga. Mereka juga
memaksakan tarif-tarif bersifat memeras yang negara-negara ini harus membayar
untuk produk farmasi bermerek, menyebabkan meningkatnya angka kematian dan
penyakit.
Ada banyak
pecundang di dalam sistem ini, tapi hanya sedikit pemenangnya - para bankir.
Sebenarnya, IMF dan Bank Dunia telah membuat sistem penjualan listrik, air,
telepon dan gas sebagai syarat pinjaman bagi setiap bangsa sedang berkembang. Ini diperkirakan nilainya mencapai 4 trilyun dolar
dari aset-aset milik publik. Di bulan September tahun 2001 ini, Profesor Joseph
Stigtitz dianugerahi Hadiah Nobel di bidang ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar