Selasa, 16 Agustus 2011

Game Konspirasi Peternakan Manusia


Pada asal dari semulanya Allah menciptakan manusia kemudian menyertakan pada diri manusia itu petunjuk ajaran hidup yaitu untuk memahasucikan-Nya.
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ اْلأَعْلَى  الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى  وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى
Bertasbihlah memahasucikan asma Rabb-mu Yang Mahatinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan takdir (kadar ketentuan masing-masing) dan memberi petunjuk (ajaran hidup) (QS. 87/Al-A'laa : 1-3)
Dalam perjalanan hidupnya di alam dunia, manusia menempuhnya dalam rangka memburu ampunan dan surga yang disediakan Allah di alam akhirat sebagaimana telah ditentukan takdirnya oleh Allah.
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَاْلأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (QS. 3/Aali 'Imraan : 133)

Di tengah perjalanan di dunia, manusia mendapati permainan demi permainan di alam medan ujian menuju kepada alam keridhaan abadi Pencipta-Nya. Ajaran hidup yang disertakan Allah dalam perjalanan makhluk ciptaan ini menunjukkan sifat alam kehidupan dunia yang merupakan permainan demi permainan dan adalah sifat medan ujian.
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ
Ketahuilah oleh kalian, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kalian serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak. (QS. 57/Al-Hadiid : 20)

Sifat alam kehidupan dunia yang adalah sifat medan ujian itulah yang dikehendaki oleh Allah dengan firman-Nya :
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. (QS.67 /Al-Mulk : 1-2)

Untuk itu Rasulullah menggariskan pada para pengikut setianya hingga akhir zaman dengan sabda beliau
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِي اللهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa aalihi wa sallam memegang pundakku, kemudian beliau bersabda : Jadilah engkau di dunia ini selaksa orang asing atau orang yang menyeberangi jalan (HR. Al-Bukhari)

Kemudian dalam perjalanannya di alam dunia itu manusia menonton pertunjukan, permainan, senda gurau, perlombaan yang indah-indah yang dimilikinya, demikian pula berbangga-banggaan serta berbanyak-banyakan harta dan pendukungnya,  kemudian ia menjadi supporter. Kemudian ikut menjadi pemain, bahkan 'ushbah/insiders Yahudi menjadikan manusia sebagai peternakan manusia untuk dimainkan dalam game, permainan, perlombaan dengan menghilangkan sifat ujian alam dunia itu dengan mengekalkan kesenangan permainan game kehidupan dunia sebagai surga untuk mendustakan surga di alam akhirat.
Standar-standar nilai, ukuran-ukuran dalam permainan dan perlombaan duniawi yang dibuat oleh manusia itu dijadikan tolak ukur menggantikan kitab-kitab Allah kepada sekalian para nabi, para rasul Allah yang terakhirnya adalah al-Qur'an dan demikian pula sunnah kenabian Rasulullah. Jadilah manusia sekuler yang dijelaskan Allah yaitu adalah orang yang mengatakan bahwa kehidupan itu hanyalah kehidupan di dunia ini.
وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلاَّ حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan" (QS. 6/Al-An'aam : 29)


Peternakan Manusia

Sejak dari asal mulanya, yang Allah menghendakinya ialah agar manusia menjadi hamba Allah. Yang tidak mengindahkan apa yang dikehendaki Allah dengan ajaran hidup bagi manusia itu adalah seperti binatang ternak.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لاَ يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَاْلأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang tidak mau berurusan (dengan ajaran Allah). (QS. 7/Al-A'raaf : 179)

Oleh banyak dari kalangan setan jin dan setan manusia, kehendak Allah itu ditentang dan dilawan.

Kepada orang-orang Yahudi, Allah memberikan yang diantaranya ialah 1).Al-Kitab (Taurat dan Injil); 2). Kekuasaan pembawa missi kenabian (Sunnah kenabian); 3). Kenabian, 4). Rizki yang baik, 5).Keunggulan atas sekalian alam semesta, maka orang-orang Yahudi memilih nomor 4) dan nomor 5) yang bersifat duniawi dan memecah belah institusi nomor 1), 2) dan 3) dengan menjadikan manusia non 'ushbah/insiders Yahudi konspirator sebagai manusia ternak untuk dikonspirasi dalam permainan game.
وَلَقَدْ آتَيْنَا بَنِى إِسْرآءِيْلَ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى الْعَالَمِيْنَ
Dan sungguh telah Kami berikan kepada Bani Israil Al-Kitab (Taurat dan Injil), kekuasaan (pembawa missi kenabian), kenabian, dan Kami rizkikan kepada mereka dari yang baik-baik dan Kami beri keunggulan kepada mereka atas sekalian alam (QS. 45/Al-Jaatsiyah : 16)

Dalam hal Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa berfirman :
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
Dan sesungguhnya telah kalian ketahui orang-orang yang melanggar di antara kalian pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kalian kera yang hina". (QS. 2/Al-Baqarah : 65)

Terhadap pernyataan laknat dan kemurkaan Allah ini 'ushbah/insiders Yahudi konspirator memutarbalikkannya menjadi semacam senjata makan tuan.

‘Ushbah/insiders Yahudi konspirator menyatakan pada Baba Mezia statement  : 1) Baba Mezia, 114b :
"Thе Jews аrе called human beings, but thе non-Jews аrе nοt humans. Thеу аrе beasts."
Orang-orang Yahudi adalah manusia, tetapi non-Yahudi bukanlah manusia. Mereka adalah binatang”

Sebagai peternak, 'ushbah/insiders Yahudi konspirator mesti menyediakan makanan dan kandang ternaknya. Disamping itu peternak juga mesti memegang lecut dan bahkan pedang untuk pada saatnya ternak disembelih di tempat penyembelihannya.
Pada saatnya pula, sesuka hatinya, sang peternak bisa memainkan game semacam adu jago, pacuan kuda, karapan sapi.
Pada semua permainan game itu, sebagaimana juga adu permainan semacam sepak bolapun tidak cukup sebagai game tanpa perebutan kemenangan dengan uang bahkan judi.
Karena itu dalam rangka menolak dan menentang menggunakan kitab-kitab Allah yang dibawakan missinya kepada para rasul-rasul Allah sebagai ajaran hidup, 'ushbah/insiders Yahudi konspirator menggantinya dengan doktrin ajarannya sendiri.
Dalam doktrinnya, sang 'ushbah/insiders Yahudi konspirator ini menggariskan pedang dan tangkai zaitun.
Sang 'ushbah/insiders Yahudi konspirator merancang kaum komunis dengan pedang di satu tangan mereka dan setangkai dahan zaitun bergelantungan di tangan yang lain. Tentu saja setiap orang tertarik ke arah dahan zaitun, tanpa menyadari bahwa dahan zaitun tersebut dikendalikan oleh badan yang juga mengendalikan tangan yang mengacungkan pedang.
(Gary Allen, None Dare Call It Conspiracy)


Doktrin itu diwujudkan dalam kebijakan yang disimbolkan 13 daun setangkai zaitun dengan 13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun di kaki kanan burung elang pada lambang Negara Amerika Serikat. Sementara itu 13 anak panah dan 13 bulu di ujung anak panah di genggaman kaki kirinya

Pedang di satu tangan diantaranya adalah untuk penyembelihan ternaknya.

Pada Protokolat ‘ushbah/insiders Yahudi konspirator ada yang disebutkan pada nomor 10 sebagai berikut :
Kuasai eksekutif, legislatif dan yudikatif setiap negara. Gunakan siasat,”gembala kambing untuk dibawa ke tempat penyembelihan” dengan cara pengendalian ekonomi, politik, mata uang dan lapangan kerja.

Dalam membai’at sumpah setia pengikut setia konspirasi ‘ushbah/insiders Yahudi, Res berkata : “Pedang-pedang ini untuk kamu berbela diri atau untuk menikam kamu jika kamu berkhianat” (A.D El Marzdedeq, DIM, AV, Jaringan Gelap Freemasonry, Sejarah dan Perkembangannya hingga ke Indonesia, Syamil Cipta Media, Bandung, cet. Ke-3, 2007, hal. 40)

Ketika manusia diarahkan setan untuk memilih permainan dunia maka dengan demikian telah memilih permainan itu menggantikan ketaatan pada ajaran hidup yang Allah sertakan dalam penciptaan dirinya dan memilih pengekalan kesenangan duniawi menggantikan kekekalan alam surgawi di alam akhirat di negeri yang Allah tunjukkan agar manusia menuju ke alam akhirat memasuki surga-Nya itu.

Untuk menggantikan kesungguhan hidup beribadah hanya kepada Allah semata, permainan game dikreasi setan. Permainan game itu bisa berupa perlombaan kesenangan seni, kekayaan harta, kekuasaan, beraliran-aliran teologi, bermadzhab-madzhab keagamaan, madzhab hukum dan madzhab ekonomi. Demikian pula permainan dan perlombaan dalam beraliran-aliran spiritual keagamaan. Semuanya bisa dengan kemasan berlabel hak asasi manusia, dengan uang bahkan dengan senjata kimia di luar perang maupun segala jenis senjata dalam perang.

Diantara 'ushbah/insiders Yahudi konspirator terdepan yang dapat diketahui memainkan permainan game manusia ini adalah keluarga Rothschild yang terkenal itu. Pendirinya, Meyer Amschel Rothschild (1743 – 1812) dari Frankfurt, Jerman, memposisikan satu dari lima orang anaknya di rumah dalam negerinya untuk menjalankan bank dan mengirimkan lainnya ke London, Paris, Vienna dan Napoli.
Keluarga Rothschild menjadi luar biasa kaya selama abad ke-sembilan belas dengan membiayai pemerintah untuk berperang satu sama lainnya.
Profesor Stuart Crane menulis : "Kalau Anda mau melihat kembali pada setiap peperangan di Eropa selama abad ke-sembilanbelas, Anda akan melihat bahwa peperangan tersebut selalu berakhir dengan tercapainya perimbangan kekuatan. Pada setiap perubahan susunan (reshuffle) selalu ada perimbangan kekuatan dalam suatu pengelompokan baru di sekeliling keluarga Rothschild di Inggris, Perancis atau Austria.
Mereka membagi bangsa-bangsa dalam kelompok-kelompok sehingga apabila seorang raja menyimpang, perang akan berkobar dan perang tersebut akan ditentukan kemana mengalirnya bantuan keuangan. Dengan meneliti posisi hutang dari bangsa-bangsa yang sedang berperang biasanya akan terlihat siapa yang harus menerima hukuman"

Satu sebab utama mengapa sejarah tentang peran para bankir internasional ini digelapkan dalam sejarah politik ialah bahwa keluarga Rothschild adalah ('ushbah/insiders) Yahudi.


Liberalisme Diidekan untuk Umpan Kosong

Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa memberikan al-kitab pada para rasul yang diutus. Allah menentukan kualifikasi  manusia kepada : (pertama)kualifikasi orang-orang yang konsisten di jalan taat pada Allah, (kedua) yang dimurkai dan (yang ketiga) yang tertipu penyesatan (QS. 1/Al-Faatihah : 7).
Kualifikasi pada dalam Al-Qur’an, Surah 1/Al-Faatihah : 7 itu dijelaskan dan ditegaskan dengan kualifikasi (pertama) orang-orang yang bertakwa mentaati-Nya (QS. 2/Al-Baqarah : 1-5), (kedua) orang kafir (QS. 2/Al-Baqarah : 6-7) dan (ketiga) orang munafiq (QS. 2/Al-Baqarah : 8-20)
Untuk melecehkan kitab-kitab Allah kepada para rasul-Nya, frasa-frasanya dienyahkan ke samping.
وَإِذْ أَخَذَ اللهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلاَ تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلاً فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kalian menerangkan kitab itu kepada manusia, dan jangan kalian menyembunyikannya." Lalu mereka melemparkannya ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga murahan. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima. (QS. 3/Aali 'Imraan : 187)

Dan untuk melawan kualifikasi manusia yang ditentukan Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa itu, ‘ushbah/insiders Yahudi konspirator menerapkan ajarannya sendiri mengkualifikasikan manusia kepada kulaifikasi Yahudi dan non-Yahudi.
Liberalism diidekan untuk umpan kosong diternaknya manusia non-‘ushbah/insiders Yahudi konspirator untuk dipermainkan dalam game dan pada selanjutnya digiring menuju ke tempat penyembelihannya.

Dalam ajaran yang dibuatnya sendiri ‘ushbah/insiders Yahudi konspirator mendoktrinkan garis program yang protolatnya disampaikan diantaranya oleh Rothschild kepada peara bankir internasional dalam pertemuannya di Frankfurt, Jerman. Diantara doktrin ‘ushbah/insiders Yahudi konspirator itu diajarkan sebagai berikut :
Mengesampingkan frasa yang baik, kita akan berbicara tentang signifikansi pemikiran masing-masing, dengan perbandingan dan deduksi kita akan menyoroti pada fakta seputarnya. Apa yang saya maksudkan untuk arah maju, maka, adalah sistem kita dari dua titik pandang, yaitu diri kita sendiri dan Goyim (yakni non Yahudi).
Harus dicatat bahwa orang dengan instink buruk lebih banyak dari pada yang baik, dan karena itu hasil terbaik dalam mengatur mereka bisa tercapai dengan kekerasan dan terorisasi, dan tidak oleh diskusi akademis. Setiap orang bertujuan kekuasaan, semua orang ingin menjadi diktator jika saja dia bisa, dan sungguh jarang orang yang tidak  bersedia mengorbankan kesejahteraan semua demi menjamin kesejahteraan mereka sendiri.
Apakah yang bisa mengekang binatang pemangsa yang disebut manusia itu? Apakah yang bisa menjalankan fungsi untuk menjadi pembimbing mereka sampai sekarang?
Pada mulanya susunan masyarakat mereka berlangsung dijalankannya kekuasaan brutal dan buta, setelah adanya undang-undang, yang ada adalah mengandalkan kekuasaan yang sama, hanya saja disamarkan.
Saya mengambil kesimpulan bahwa, menurut hukum alam, kebenaran hak itu terletak pada kekuasaan.
Kebebasan politik adalah ide tetapi bukan fakta. Ide ini orang harus tahu bagaimana menerapkan saatnya ide itu penting untuk tampil (yaitu) dengan umpan suatu ide untuk menarik massa orang banyak kepada partai seseorang dengan satu tujuan menghancurkan orang lain yang ada dalam kekuasaan. Tugas ini diberikan akan lebih mudah jika oposisi dengan sendirinya telah terinfeksi ide kebebasan, yang dijuluki-liberalisme, dan demi kepentingan suatu ide, akan bersedia untuk menyerahkan beberapa kekuasaannya. Justru di sini bahwa kemenangan teori kita muncul : kendali pemerintah berkurang menjadi kendor dengan segera, demi hukum alam kehidupan,  (kendali pemerintah) dipegang dan terhimpun bersama di tangan yang baru. Karena mungkin butanya, bangsa itu tidak bisa eksis barang seharipun tanpa ada bimbingan, dan pemegang kekuasaan yang baru bangsa itu hanya cocok di tempat (kuasaan) yang lama yang sudah dilemahkan oleh liberalisme.

Saatnya bagi kita, kekuasaan - yang telah berganti pemegang pemerintahan yang adalah liberal - adalah kekuasaan Emas. Masanya adalah saat mana Kepercayaan memerintah. Ide kebebasan adalah mustahil direalisasikan karena tidak ada seorangpun yang tahu bagaimana menggunakannya dengan moderasi.

Hal ini cukup untuk menyerahkan rakyat kepada pemerintahan sendiri untuk suatu jangka waktu tertentu yang untuk itu rakyat berubah menjadi massa yang tidak teratur. Sejak saat itu kita mendapatkan perselisihan yang saling membinasakan, yang segera berkembang ke dalam pertempuran diantara kelas, dimana di tengah-tengahnya negara terbakar dan nilai pentingnya menjadi makin tak berharga bersama setumpuk abu.

Apakah (yang pertama,) suatu negara dalam kepayahan dengan sendirinya dalam ketegangan-ketegangannya sendiri, ataukah (yang kedua,) negara yang perpecahan internalnya sendiri membawanya berada di bawah kekuasaan musuh eksternal - dalam hal apapun bisa diperhitungkan binasa tak dapat diselamatkan - itu adalah ada dalam kekuasaan kita. Kesewenangan kekuasaan modal, yang sepenuhnya ada di tangan kita, menyodorkan saluran yang negara itu, mau tak mau, harus mengambil. Jika tidak, negara itu jatuh kedalam keadaan yang paling bawah.


Game 'Ashabiyah Kebangsaan
             
Turki, sebagai pusat pemerintah terakhir dunia Islam adalah negeri pertama yang dijadikan tempat persemaian 'ashabiyah kebangsaan.
Orang-orang Eropa mulanya mendirikan kelompok-kelompok rahasia, seperti Turki Muda yang pada awalnya dibantu oleh Perancis melalui konsulatnya. Pada tahun 1908. Turki Muda melancarkan kudeta dan menculik Sultan Abdul Hamid II. Para anggota Turki Muda mengambil alih kekuasaan. Mereka melancarkan kebijakan-kebijakan politik sekularisasi. Sebagai jawaban atas kebijakan itu, orang-orang Arab, Kurdi, Albania dan kelompok masyarakat yang lain membentuk pula kelompok masyarakat sendiri secara rahasia.
(Shabir Ahmed dan Abid Karim, Akar Nasionalisme di Dunia Islam, Al-Izzah, Bangil, Cet. I, 1997, hal-74)

Jelaslah bahwa kekhilafahan Turki Utsmani yang selama sekitar 500 tahun menyatukan kaum Muslimin se-dunia mendapatkan paham nasionalisme dari Barat.  Sebelum gagasan Barat tentang nasioalisme ini berkembang, tidak ada tanda-tanda adanya nasionalisme di wilayah kekhalifahan Turki Utsmani. Bahkan sampai pada permulaan abad ke 20, Turki tidak memandang bangsa Arab sebagai orang asing, dan demikian pula sebaliknya. Bangsa Arab damai-damai saja menjadi bagian dari kekhilafahan itu, karena merekapun satu ajaran iman. Malah khalifah Sultan Abdul Hamid didampingi penasihat yang berasal dari Arab, seperti Abdul Huda.
Setelah dihidupkan dan dikobarkan 'ashabiah kebangsaan di Arab oleh sang 'ushbah/insiders Yahudi konspirator, suku-suku yang kuat dimobilisir untuk bangkit melawan khilafah Utsmani dengan diberikan janji berupa bantuan keuangan dan kemerdekaan negaranya. Inggris pada awalnya memanfaatkan Syarif Hussain bin Ali beserta anaknya Faisal dan Abdullah bin Hussain untuk memberontak melawan Khalifah. Hasil dari kebijakan politik Turki Muda dan pengaruh Inggris terhadap Syarif Hussain, maka terjadilah revolusi Arab tahun 1916.
Ketika Inggris mulai tidak menyukai Syarif Hussain bin Ali, kemudian Inggris menggantikannya dengan abdul Al-Aziz bin Sa’ud, yang juga dibantu Inggris dalam usahanya untuk meraih kekuasaan. Pada akhir tahun 1927, keluarga Sa’ud telah berhasil menguasai seluruh jazirah Arab. Pada tahun 1932, jazirah Arab diberi nama baru yaitu Kerajaan Sa’udi Arabia
(Shabir Ahmed dan Abid Karim, Akar Nasionalisme di Dunia Islam, Al-Izzah, Bangil, Cet. I, 1997, hal- 60).

Hukum Allah tentang alam kehidupan sejarah manusia telah diperlihatkan dengan jelas.
فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ ءَايَاتُنَا مُبْصِرَةً قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
Maka tatkala ayat-ayat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang nyata". (QS. 27/An-Naml : 13)

Sehingga secara pasti, seberapa tangguh percaya diri dan seberapa penting seseorang sebagai bagian dari faham teologi, aliran thariqat, madzhab hukum, madzhab politik, madzhab ekonomi, beraliran spiritual, bersistem keyakinan, ritual dan moral keagamaan untuk menggantikan pembenaran dengan ketaatan pada kitab-kitab Allah dan sunnah kenabian Rasul-Nya, lebih-lebih dengan jelas mengesampingkan  Shahifah Nabawiyah dan apalagi membelakanginya, maka adalah menyerahkan leher diri sendiri  untuk dijadikan bahan permainan game  'ushbah/ insiders Yahudi konspirator selayaknya di alam peternakan. Kemudian dari pada itu, untuk pada gilirannya digiring ke tempat penyembelihannya.