Selasa, 21 Oktober 2014

Nusron Wahid Lebih Hebat daripada Nabi




Gertakan Kebangsaan Yahudi Terhadap Iman Diatas Jejak Kenabian

قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ اْلآخِرَةُ عِنْدَ اللهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: “Jika kalian (menganggap bahwa) negeri akhirat (surga) itu khusus untuk kalian di fihak Allah, lain dari manusia yang lain, maka inginilah kematian (kalian), jika kalian  memang benar. ( quran.com/2/94 )
وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zhalim. ( quran.com/2/95 )

Terhadap kebohongan mereka itu, Allah memerintahkan kepada Rasulullah:

قُلْ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ للهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: “Hai orang-orang yang adalah Yahudi, jika kalian mendakwakan bahwa sesungguhnya kalian sajalah kekasih Allah lain dari  manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematian kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar” ( quran.com/62/6 ).

وَلاَ يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zhalim. ( quran.com/62/7 ).

Gertakan orang-orang Yahudi bahwa negeri akhirat itu hanyalah untuk orang-orang Yahudi yang beragama Yahudi dan Nasrani (quran.com/2/111 ) merupakan kebohongan dan kesombongan mereka atas bangsa non Yahudi bahwa bangsa non Yahudi tidak layak masuk surga Allah di akhirat. Bangsa Yahudi adalah kekasih-kekasih Allah sedangkan bangsa Non Yahudi harus tunduk menjadi pelayan-pelayan bangsa kekasih Allah. Aanggapan mereka.
Itulah diantaranya yang bangsa Yahudi memandang Non Yahudi binatang.

“Jehovah created the non-jew in human form so that the jew would not have to be served by beasts. The non-jew is consequently an animal in human form, condemned to serve the jew day and night.” – Midrasch Talpioth, p. 225-L
“Tuhan menciptakan non-Yahudi dalam bentuk manusia sehingga Yahudi tidak harus dilayani oleh binatang (tetapi cukup oleh manusia non-Yahudi). Non-Yahudi konsekuensinya adalah binatang dalam bentuk manusia, dikutuk untuk melayani  Yahudi siang dan malam. http://vnnforum.com/showthread.php?t=3352

Sedangkan Yahudi beragama apapun mereka, disebut beriman ataupun disebut kafir mereka itu, adalah penghuni surga dan adalah kekasih-kekasih Allah lain dari manusia lain. Lain dari manusia lain.

Adapun penghuni surga dan yang adalah kekasih-kekasih Allah secara spesial yang sebenarnya adalah generasi beriman yang dibangun dan dipimpin diatas jejak kenabian, berbangsa apapun mereka sebagai satu umat yang lain dari manusia lain. Lain dari manusia lain. Sekali lagi bukan bangsa tertentu hatta Yahudi sekalipun yang lain dari manusia lain itu.
Generasi beriman yang dibangun dan dipimpin diatas jejak kenabian itu telah ditraktatkan dalam lembaran kenabian tertulis yang dictum pertamanya adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ هَذَا كِتَابُ مِنْ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلأُمَّيِّ بَيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ مِنْ قُرَيْشٍ وَيَثْرِبَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ فَلَحِقَ بِهِمْ وَجَاهَدَ مَعَهُمْ أَنَّهُمْ أُمَّةٌ وَاحِدَةٌ مِنْ دُوْنِ النَّاسِ
Dengan asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Inilah naskah tertulis dari Muhammad Nabi yang ummy antara orang-orang mukminin dan muslimin dari Quraisy dan Yatsrib dan orang yang mengikutinya kemudian bergabung bersamanya dan berjihad bersamanya. Bahwasanya mereka adalah umat yang satu tersendiri lain dari manusia lainnya (http://non-gharqadian.blogspot.com/2010/11/shahifah-nabawiyah.html?m=1)

Sekali lagi umat mu’minin adalah umat yang satu lain dari manusia lain. Lain dari manusia lain.

Nusron Lebih Hebat daripada Nabi

Pernyataan Highlight datang dari Nusron Wahid. Ketua Umum GP Anshor yang dipecat dari Partai Golkar pasca mendukung Jokowi. Berikut ucapan beliau:
 “Kita ini orang Indonesia yang beragama Islam bukan orang Islam yang tinggal di Indonesia. Kita lahir, sujud dan sholat di bumi Indonesia karena itu kita tidak boleh mengotori Indonesia.”

Yang ditraktatkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam diatas menunjukkan bahwa di mata Nusron, Muhammad tidak mampu berkata seperti Nusron:
 “Kita ini orang Quraisy yang beragama Islam bukan orang Islam yang tinggal di negeri Quraisy. Kita lahir, sujud dan sholat di bumi Quraisy karena itu kita tidak boleh mengotori negeri Quraisy”. Di sini Nusron lebih hebat dari pada Nabi.

Apalagi sahabat-sahabat Rasulullah (Anshar) dari Yatsrib sedemikian tololnya di mata Nusron, mereka ahistoris tidak mampu mengatakan:
“Kita ini orang Yatsrib yang beragama Islam bukan orang Islam yang tinggal di Yatsrib. Kita lahir, sujud dan sholat di bumi Yatsrib karena itu kita tidak boleh mengotori Yatsrib.”

Pada tahun ke-10 H/631 M di padang wuquf di Arafah, pada hari Jum’at tanngal 9 Dzulhijjah, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam  berkhotbah dan bersabda:
Sesungguyhnya darah kalian adalah suci atas kalian sebagaimana sucinya hari kalian ini, di bulan suci kalian ini, di negeri kalian ini. Ingatlah setiap urusan Jahiliah ada di bawah kedua kakiku ini diletakkan.
Dan tuntut bela darah Jahilian telah diletakkan, dan sesungguhnya tuntut bela darah yang pertama kali aku letakkan dari darah kita adalah darah Ibnu Rabi’ah bin Al-Harits, adalah dia disusukan pada Bani Sa’d kemudian Hudzail membunuhnya.
Dan riba Jahiliah telah diletakkan, dan riba yang pertama kali aku letakkan dari kita adalah riba ‘Abbas bin Abdul Muththalib. Maka sesungguhnya ia telah diletakkan semuanya.

Kini Zionis Yahudi penguasa kerajaan riba bisa mengatakan apa yang dikhutbahkan oleh Muhammad untuk penghapusan riba dan tuntut bela darah mu’minin yang tertumpah diletakkan di bawah kaki Zionis. Persempit ruang untuk shadaqah karena semua didominasi praktek riba dan darah Mu’minin yang tertumpah tak ada lagi tuntutan bela.

Dan Nusronpun dengan pernyataannya itu sama dengan menyatakan apa yang ditraktatkan Muhammad di Yatsrib 1435 tahun yang lalu itu kini diletakkan di bawah kedua telapak kaki Nusron.

Dan diantara cara menghidupkan api peperangan demi peperangan adalah dengan mengobarkan semangat kebangsaan bangsa-bangsa di seluruh dunia yang dibela menghadapi misi kerasulan, misi kitab-kitab Allah dan ajaran-Nya dengan memerangi Nabi Allah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta pejuang-pejuangnya di belakang beliau.
Huyay bin Akhthab, pemimpin kaum Yahudi Bani Nadhir mengobarkan semangat bangsa lain yaitu kaum Quraisy untuk memerangi Nabi Muhammad dan kaum Muslimin di Madinah. Missi Yahudi itu untuk membangkitkan semangat kebangsaan Quraisy termasuk dengan mengatasnamakan agama. Missi Yahudi menyuarakan bahwa agama bangsa Quraisy lebih mulia dari pada agama Muhammad, dan tuhan mereka lebih baik daripada Tuhan Muhammad. www.islamnyamuslim.com/2014/03/syafiyah-istri-rasulullah-saw.html?m=1

Pada tahun 5 H/626 M para pemimpin Yahudi termasuk para pendetanya meyakinkan para penyembah berhala bangsa Quraisy di Makkah bahwa perang melawan Muhammad adalah kebenaran yang harus dilaksanakan dan menghancurkan Muhammad adalah tindakan yang diridhai Tuhan. Mereka juga berhujjah (berargumentasi) bahwa kepercayaan orang-orang Quraisy jauh lebih baik dari pada agama Muhammad. Dan adat istiadat serta tradisi jahiliah jauh lebih baik daripada ajaran-ajaran Al-Qur’an. (Muhammad Al-Ghazaliy, FIQHUS SIRAH, Menghayati Nilai-nilai Riwayat Hidup Rasulullah saw, Al-Ma’arif, Bandung, cet. Ke-10, tt, hal. 494)

Tak Ada Ulama Yang Mampu Koreksi

Tak ada ulama yang mampu mengoreksi Nusron karena telah direncanakan seperti berikut ini:
Ketika telah sampai saatnya bagi Tuan Penguasa Kedaulatan Seluruh Dunia kita (Yahudi) untuk dinobatkan, maka tangan-tangan yang sama inilah yang akan menyapu habis semua yang bisa menjadi penghalang kita.
Goyim (non-Yahudi) telah kehilangan kebiasaan berpikir mereka tanpa digerakkan dengan saran-saran dari spesialis-spesialis kita. Oleh karena itu mereka tidak bisa melihat kepentingan mendesaknya apa yang kita akan  seketika adopsi, saatnya kerajaan kita datang, yakni itulah sedemikian esensialnya untuk memberikan di sekolah-sekolah nasional seberkas ilmu pengetahuan sederhana yang sebenar-benarnya, basis semua ilmu pengetahuan – yaitu ilmu pengetahuan tentang struktur kehidupan manusia, tentang eksistensi sosial, yang membutuhkan pembagian kerja, yang memastikan adanya pembagian manusia menjadi divisi-divisi kepada kelas-kelas dan persyaratan-persyaratan. Hal ini esensial bagi semua orang untuk mengetahui bahwa karena adanya perbedaan di dalam obyek-obyek kegiatan manusia inilah maka tidak bisa ada persamaan ( equality ) apa pun, sehingga dia dengan suatu aksi perbuatan berkompromi pada seluruh kelas tidak bisa menjadi sama pertanggungjawabannya di depan hukum, yang akibatnya tidak mengenai siapa pun kecuali kehormatan dirinya sendiri.
Sebenar-benarnya ilmu pengetahuan tentang struktur masyarakat, ilmu yang kita larang Goyim (non-Yahudi) memasuki rahasia-rahasianya, akan mendemonstrasikan kepada seluruh manusia bahwa posisi-posisi dan kerja itu harus selalu tetap berada di dalam suatu lingkaran tertentu, di mana posisi-posisi dan pekerjaan itu tidak boleh menjadi sumber atau penderitaan (konsekuensi hasil bahagia atau risiko sengsara) manusia, yang berkembang (terbangun) dari pendidikan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, yang individu-individunya diperintah (harus) melakukannya. Setelah menempuh studi tuntas akan (ajaran-ajaran dalam) ilmu pengetahuan ini, orang-orang akan dengan sukarela tunduk patuh mentaati otoritas kekuasaan (kita) dan mereka akan menerima posisi apa saja yang ditentukan untuk mereka di dalam negara (kedaulatan seluruh dunia kita). Dalam keadaan (di dalam) ilmu pengetahuan dan pengarahan yang ada yang telah kita berikan untuk pengembangannya, rakyat, yang begitu saja mempercayai apa saja yang laku dicetak (diciptakan untuk dipublikasikan – yaitu gantungan harapan, cinta, perasaan dan ide dengan penuh pembelaan dan kesetiaan – berkat adanya desakan-desakan yang sebenarnya ditujukan untuk menyesatkan mereka sendiri dan berkat kedunguan mereka sendiri – yang adalah juga merupakan kebencian buta terhadap semua kondisi yang mereka anggap berada di luar (ajaran)-nya, karena mereka tidak memiliki pemahaman tentang makna kelas dan (persyaratan-persyaratan) kondisi. http://www.jewwatch.com/jew-references-protocols-full-text-2-protocols-1-2-3.html#PROTOCOL%20No.%203