QS.
2/Al-Baqarah : 120 - 121
Orang-orang Yahudi dan Nasrani
tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti ajaran hidup mereka.
Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan hawa nafsu mereka setelah pengetahuan
datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. 2/Al-Baqarah : 120)
Orang-orang yang telah Kami
beri al-Kitab kepadanya, mereka mentilawahnya dengan sebena-benar tilawahnya,
mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka
mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS. 2/Al-Baqarah : 121)
Mengenai firman Allah :
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu
sehingga kamu mengikuti agama mereka,”
Ibnu Jarir mengatakan: “Yang
dimaksud dengan firman-Nya itu adalah, ‘Hai Muhammad, orang-orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu selamanya, karenanya agar tidaklah lagi
engkau cari menjadikan keridhaan mereka dan sejalan dengan mereka itu sebagai alasan,
argumentasi, motivasi ataupun kepentingan. Akan tetapi tetaplah alasan,
argumentasi, motivasi dan kepentinganmu untuk mencapai ridha Allah dengan segala
sumberdaya mengajak mereka kepada kebenaran yang engkau diutus dengannya.’”
Kesempurnaan ajaran hidup dari
Allah yang menyeluruh ini adalah menyeluruh bagi umat manusia dan menyeluruh
sepanjang zaman sampai pembebasan Al-Quds (Masjid Al-Aqsha) dan dibunuhnya
Dajjal, raja berdarah zion yang zhalim oleh orang-orang beriman bersama Isa bin
Maryam dibawah kepemimpinan Al-Mahdi.
Ternistahinanya umat manusia
terutama Non-Yahudi sekarang ini adalah kenyataan ternistahinanya alasan,
argumentasi, motivasi ataupun kepentingan keridhaan Yahudi.
Ternista hina, darah non-Yahudi
tertumpah dimana-mana tak ada otoritas sekecil apapun untuk menuntut bela.
Demikian pula riba menjadi lintah darat penghisap darah semua penduduk bumi
kecuali Yahudi, kehinaan yang dideritanya tak ada yang lebih buruk dan lebih
jahat di sepanjang sejarah umat manusia. Ini tidak bisa diakhiri dengan
undang-undang dan penegakan hukum di negara manapun di dunia hingga terbunuhnya
Dajjal.
Dajjal adalah raja yang dinobatkan
memegang kedaulatan menguasai umat manusia seluruh dunia yang Benjamin
Disraeli, Perdana Menteri Inggris kenamaan berdarah Yahudi pada akhir abad ke
19 dalam catatan hariannya ia menulis :
"The world is governed by very
different personages from what is imagined by those who are not behind the
scenes," http://www.jewwatch.com/jew-occupiedgovernments-uk.html
“Sesungguhnya yang memerintah dunia
adalah segelintir orang, jauh berbeda dari apa yang dibayangkan oleh orang yang
tidak mengerti apa yang sebenaranya terjadi di balik layar”
Adapun keridhaan orang-orang
Nasrani dijadikan alasan, argumentasi, motivasi ataupun kepentingan,
ketidakmuliaannya sebagaimana surat yang ditulis aktor yang dimainkan oleh
Zionis Yahudi, seorang Jendral berkebangsaan Amerika, Albert Pyke. Pyke menulis
surat kepada Mazzini tertanggal 15 Agustus 1865, diantaranya mengatakan sebagai
berikut :
“Kami akan melepas ikatan kelompok
pengacau dan atheis agar bisa berbuat sekehendaknya. Kami akan mengadakan
kerusuhan social yang menggemparkan, sehingga- bangsa-bangsa seluruh dunia
tahu, bahwa akibat dari atheism mutlak adalah lahirnya kebrutalan dan
pertumpahan darah. Pada saat itulah tidak ada lagi jalan bagi umat manusia di
setiap penjuru bumi untuk menyelamatkan diri dari jenis manusia minoritas itu,
yaitu Yahudi. Kemudian mereka menyusul para penganut ajaran Kristen akan
kehilangan kepercayaan sendiri terhadap ajaran yang dianut. Ketika ideology
setan tersingkap kami buka dan manusia
secara terang-terangan diajak (tak ada pilihan lain), karena orang Kristen
telah menghancurkan ajarannya sendiri.
Mazzini seorang nasionalis sejati
bagi negerinya, tokoh kemerdekaan Italia, tokoh revolusioner, bapak kebangsaan
Italia actor persekongkolan internasional sampai meninggal dunia tahun 1872.
Kesempurnaan Ajaran Allah
Dan firman Allah Subhaanahu wa
Ta’aalaa,
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk (yang benar).’”
Artinya, “Katakanlah, wahai
Muhammad, sesungguhnya petunjuk Allah yang Dia telah mengutusku dengannya
adalah petunjuk yang sebenarnya, yaitu ajaran hidup lurus, benar, sempurna, dan
menyeluruh.”
Peta masa depan dunia :
Pertama
: Pembebasan umat manusia nista asasi dibawah kepemimpinan dan kemuliaan kaum
Muaslimin
Musa menceritakan kepada kami dari
Ibnu Luhai’ah dari Abu Az-Zubair dari Jabir, bahwasanya Jabir mendengar Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda : Senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang diatas kebenaran, menang
sampai hari kiamat. Beliau bersabda : Turunlah Isa bin Maryam ‘Alaihis-salam.
Kemudian berkatalah Amir mereka (umat
Rasulullah) kemarilah, shalatlah tuan bersama kami. Kemudian Isa bin Maryam
mengatakan : Tidak, sesungguhnya sebagian kalian atas sebagian yang lain adalah
amir untuk Allah memuliakan umat ini (HR. Ahmad)
Kedua
: Pembebasan manusia dari nista asasi ditandai terbunuhya Dajjal
Abu Kamil dan ‘Affan berkata :
Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Qatadah dari Mutharrif bin
Abdullah bin Syikhkhir dari ‘Imran bin Hushain, bahwasanya Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang diatas kebenaran Mereka
menang atas orang-orang yang memerangi mereka sampai kelompok terakhir mereka
memerangi Dajjal” (HR. Ahmad)
Ketiga
: Para pejuang pembebasan dari nista asasi tak termudharati oleh fihak yang
menyelsihi
Ahmad bin Abdurrahman bin Wahb
menceritakan kepada kami dari pamannya, Abdullah bin Wahb dari ‘Amr bin Al-
Harits dari Yazid bin Abi Habib dari Abdurrhamna bin Syimasah Al-Mahry, ia
berkata : Aku berada di Maslamah bin Mukhallad dan padanya ada Abdullah bin
‘Amr bin Al-‘Ash. Maka ‘Uqbah bin ‘Amir berkata : Adapun aku mendengar dari
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Senantiasa ada
kelompok dari kalangan umatku yang berperang diatas urusan Allah ini, mereka
orang-orang yang menang atas musuh-musuh mereka. Orang-orang yang
menyelisihinya tidak akan memudharati mereka sehingga datang kepada mereka saat
(kiamat) sedangkan mereka tetap demikian. (HR. Muslim)
Sa’id bin Manshur, Abu Ar-Rabi’
Al-‘Ataky dan Qutaibah bin Sa’id menceritakan kepada kami dari Hammad bin Zaid
dari Ayyub dari Abi Qilabah dari Abu Asma’ dari Tsauban, ia berkata, Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Senantiasa ada suatu kelompok
dari umatku yang berkemenangan diatas kebenaran, orang yang menelantarkan mereka
tidak aakan bisa memudharati mereka sampai datangnya urusan Allah sedangkan
mereka tetap dalam keadaan seperti itu (HR. Muslim)
Firman Allah Subhaanahu wa
Ta’aalaa,
“Dan sesungguhnya jika engkau
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”
Dalam ayat tersebut terdapat
ancaman keras bagi umat yang mengikuti cara-cara orang-orang Yahudi dan Nasrani
setelah umat ini mengetahui isi al-Qur’an dan Sunnah kenabian.
Tak Beriman pada Berita dari Rasulullah Teradzab Sengsara
Dan firman Allah Subhaanahu wa
Ta’aalaa,
“Orang-orang yang telah Kami
berikan al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya.”
Abul ‘Aliyah mengatakan, Ibnu
Mas’ud mengemukakan: “Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sesungguhnya
yang dimaksud dengan mem-bacanya dengan bacaan yang sebenarnya, adalah
menghalalkan apa yang dihalal-kan-Nya dan mengharamkan-Nya apa yang diharamkan
serta membacanya sesuai dengan apa yang diturunkan Allah Subhaanahu wa
Ta’aalaa, tidak mengubah kalimat dari tempatnya, dan tidak menafsirkan
satu kata pun dengan penafsiran yang tidak seharusnya.”
Mengenai firman-Nya,
“Mereka membacanya dengan bacaan yang
sebenarnya.”
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia mengatakan: “(Maksud
ayat itu adalah), mereka mengikutinya dengan sebenar-benarnya.” Setelah
itu Ibnu Abbas membaca ayat,
“Dan bulan apabila mengiringinya,” (QS. 91/Asy-Syams: 2)
ia mengatakan, (kata ‘talaahaa’
pada ayat ini maksudnya) yaitu mengikutinya.
Firman Allah Subhaanahu wa
Ta’aalaa, .
“Mereka itu beriman kepadanya,”
merupakan khabar (penjelasan)
dari firman-Nya, .
“Orang-orang yang telah Kami
berikan al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya.”
Artinya, “Barangsiapa di antara
Ahlul Kitab yang menegakkan kitab Allah yang diturunkan kepada para nabi
terdahulu dengan sebenar-benarnya, maka ia akan beriman kepada apa yang engkau
bawa, hai Muhammad.
Sebagaimana firman Allah Subhaanahu
wa Ta’aalaa:
“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh
menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (al-Qur’an), yang diturunkan kepada
mereka dari Rabb mereka, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka
dan dari bawah kaki mereka.” (QS.
5/Al-Maidah : 66)
Artinya jika kalian benar-benar
menegakkan (mengamalkan) Taurat, Injil, dan ِAl-Qur’an,
beriman kepadanya dengan sebenar-benarnya, serta membenarkan kandungannya yang
memuat berita-berita mengenai pengutusan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi
wa sallam, sifat-sifatnya, perintah untuk mengikutinya dan membantu serta
mendukungnya, niscaya hal itu akan menuntun kalian kepada kebenaran dan
menjadikan kalian mengikuti kebaikan di dunia dan di akhirat, sebagaimana
firman Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa :
“(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul,
Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapatkan tertulis di dalamTaurat dan Injil
yang ada di sisi mereka.”
(QS. 7/Al-A’raf: 157)
Dan dalam hadits shahih Muslim
disebutkan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam :
Muhammad bin Ali Ash-Shan’any di
Makkah mengkhabarkan kepada kami dari Ali bin Al-Mubarak Ash-Shan’any dari Zaid
bin Al-Mubarak Ash-Shan’any dari Abdur-Razak darii Ma’mar dari Abu ‘Amr
Al-Bashry dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa,
ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tak
seorangpun yang mendengarku dari kalangan umat ini, tidak pula seorang Yahudi
dan tidak pula seorang Nasrani sedangkan dia tidak beriman padaku melainkan ia
masuk neraka. (HR. Al-Hakim)